22 Mei 2009

MENGINGAT ALLAH

                    • 
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Usahakan agar hati kita dalam 24 jam jangan sampai lupa terhadap Allah, sebab menurut akhli suluk, batas minimal lupa adalah 24 jam, jika lebih dari itu akan terasa berat untuk dibawa hati kita mengingatnya.
Waktu, tempat, gerak yang sedang dilakukan jadikanlah lahan untuk kita mengingat-Nya. Dalam sehari semalam kalau saja hanya diambil yang wajibnya saja tidak dengan sunatnya, kita ambil contoh mengingat Allah dalam shalat yang lima waktu.
Shalat itu jumlahnya 17 rakaat , berate 17 kali kita mengingat Allah dalam ruku’34 kali dalam sujud kalau dijumlahkan jadi 54 dalam ruku’ dan sujud. Dalam sehari semalam. Namun apakah dalam shalat yang 5 waktu itu sudah cukup mewakili waktu yang diberikan Allah dalam sehari semalam ? Jika saja dalam shalat saja kita tidak benar-benar ingat kepada Allah lantas kapan lagi kita bias mengingat Allah ? Oleh sebab itu cukupkan shalat sebagai media untuk kita mengingat Allah.
Tapi dengan tingkah syetan, dengan godaanya, bnayak yang sujud tapi bukan sujud, banyak yang ruku’ tapi tidak ruku, oleh sebab itu pantas Allah menyatakan dalam firman-Nya, bahwa manusia tidak khususnya orang mukmin tidak akan bahagia dengan shalatnya, tapi akan bahagia karena khusyu dalam shalatnya:
         
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, (al-Mu’minun 1-2)

Orang yang sudah mampu khusyu dalam shalatnya, akan bahagia baik di dunia maupun di akhirat, bahagia jasmani maupun rohaninya. Sebaliknya orang yang tidak khusu dalam shalatnya tidak akan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Karena shalatnya hanya melepaskan kewajiban saja, yang lebih ditakutkan bila kita teliti firman Allah : dalam surah Al-Maun ayat 4-5 :
        
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Oleh sebab itu harus diusahakan dari mulai sekarang, shalat kita khusyu, agar shalat kita diterima (maqbu)
Ada beberapa resep jika shalat ingin maqbul (diterima) diantarnya :
1. Shalatnya harus tenang, jangan tergesa-gesa
2. Pakaian, badan, dan tempatnya harus benar-benar suci lebih bagus kalu pakai wangi-wangian
3. Makanan yang dimakan harus berasal dari barang halal
4. Ada persiapan sebelumnya, minimal 15 menit sebelum datang waktu shalat kita sudah berpakaian rapi (pakaian untuk shalat tentunya), kosongkan hati dari hal-hal yang dapat mengganggu shalat misalkan rasa capai, karena badan yang capai dan hati yang masih belum siap untuk shalat akan sangat berpengaruh untuk mendapatkan kekhusyuan dalam shalat.
5. Jangan terlalu lapar dan jangan terlalu kenyang.
6. Shalatnya harus khusyu. Jangan terlalu jauh kejaran ukuran khusyunya, cukup khusyu mubtadiin ( ya kalo mampu sih lebih) yaitu sekedar diri ingat sedang shalat. Jangan sampai badan shalat, tapi hati di kantor atau di tempat kerja.

Tidak ada komentar: